 |

|
|
Monday, June 19, 2006
Sekedar
Saat ini aku masih saja menunggumu, yang entah sampai kapan bayangmu kan slalu hadir di sisiku Kubirakan waktu demi waktu perlahan berdetak berlalu Melalui sela-sela kehidupan, yang sampai saat ini masih saja tak menentu Angin masih berhembus di kedua sisiku Sedangkan mendung masih saja ada menaungiku Dan saat kau bertanya mengapa tak kau seka peluh yang mengalir dari keningku, Rasanya, pelan hanya bisa kujawab: ini adalah rindu... Hari ini tlah berbeda dari yang dulu Sayangnya, terang siang telah membawa pergi mimpiku Dan tak bisa kusegerakan datangnya malam kembali Aku hanya bisa berceloteh, menulis dan bergumam dalam hati. Namun, sekiranya tak perlu kutanya mengapa Karena waktu kan habis sia-sia tuk menjawabnya. Biarkanlah, makna itu manusiawi yang perlahan kan kehilangan makna. Sperti kelokan sungai yang terkikis arus... Sperti lumut yang memecah batuan... Kubiarkan, Sang Penguasa Hatilah, yang akan menentukan awal dan akhir lembaran mimpi itu yang skejab kan hadir, dan skejab kan sirna.
Di Suatu tempat, Pada suatu waktu...
posted by Agung Nugroho at 12:15 AM

|
|
 |
Mencoba berfikir sederhana! Mungkin
itulah yang bisa membuat hidup ini juga terasa lebih mudah.
"Simple is Beautiful", mungkin kaliamat ini ada benarnya juga...
>> more
about me |
 |
|
 |